Kamis, 23 Desember 2010

RUMAH MINIMALIS : Laris Manis . . . .


Banyak pengembang kini menawarkan konsep hunian minimalis pada proyek-proyek perumahan melalui berbagai media. Konsep berupa hunian Modern Minimalis, Tropical Minimalis, Ethnic Minimalis, atau berlabel minimalis lainnya menjadi daya tarik bagi para calon penghuni. Semua tawaran tersebut, laris manis diserbu pembeli seiring membaiknya perekonomian Indonesia saat ini. Bahkan sebagian calon penghuni tersebut harus rela antri beberapa waktu untuk bisa menempati rumah baru.

Bagi warga metropolitan yang berasal dari berbagai profesi, khusunya para eksekutif atau pasangan keluarga muda menempati hunian minimalis menjadi prestise tersendiri. Meningkatnya perekonomian warga kota memungkinkan mereka memiliki hunian sendiri dengan desain yang mewakili gaya hidup urban. Kenyamanan hunian dan lingkungan menjadi faktor utama yang didambakan tanpa menghilangkan fungsi keamanan, kepraktisan, efisiensi, mobilitas sekaligus menunjukkan sebuah kelas yang berbeda.








Konsep hunian minimalis diprediksi akan terus berkembang mengikuti perubahan zaman. Ia akan terus berevolusi bersama tumbuhnya ide-ide baru dan kreatifitas pada arsitek dengan menyertakan inovasi  teknologi bahan bangunan yang semakin praktis dan ekonomis. Tuntutan perubahan lingkungan global juga menjadi isu penting dalam proses perkembangan desain hunian minimalis agar menjadi solusi bersama untuk perbaikan lingkungan dan kehidupan masyarakat perkotaan pada umumnya.  

Menjadi tanggung jawab perusahaan bersama semua pihak yang terkait untuk senantiasa mencari terobosan-terobosan baru menciptakan bahan bangunan yang efisien dan terjangkau bagi semua pihak. Genteng beton flat DUCO produksi PT Cahaya Purnama Nusantara secara berkesinambungan dikembangkan menjadi produk berkualitas tinggi dengan desain up to date yang mengikuti tren arsitektur terkini dan dapat menjadi bagian pemecahan masalah perumahan secara massal dan  jangka panjang serta berwawasan lingkungan.